Kamis, 20 September 2018

keterlibatan dan pemberontakan PKI


 Keterlibatan PKI dalam Ajaran Nasakom
Perbedaan ideologi dari partai-partai yang berkembang masa demokrasi parlementer menimbulkan perbedaan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdampak pada terancamnya persatuan di Indonesia. Pada masa demokrasi terpimpin pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyampaikan ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa. Bagi presiden NASAKOM merupakan cerminan paham berbagai golongan dalam masyarakat. Presiden yakin bahwa dengan menerima dan melaksanakan Nasakom maka persatuan Indonesia akan terwujud. Ajaran Nasakom mulai disebarkan pada masyarakat. Dikeluarkan ajaran Nasakom sama saja dengan upaya untuk memperkuat kedudukan Presiden sebab jika menolak Nasakom sama saja dengan menolak presiden.
Kelompok yang kritis terhadap ajaran Nasakom adalah kalangan cendekiawan dan ABRI. Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan PKI tersebut menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI.
b)      Pemberontakan G30S/PKI
1)      Peristiwa Pendahuluan/aksi sepihak :
@  Peristiwa Jengkol: perebutan tanah negara oleh BTI/PKI di Jengkol, Kediri
@  Peristiwa Bandarbetsi: perebutan tanah perkebunan oleh BTI/PKI
@  Peristiwa Kanigoro: penyerbuan pondok pesantren oleh PKI
@  Pelatihan militer bagi anggota organisasi PKI di Lubang Buaya
@  Desakan agar pemerintah membentuk angkatan kelima dari buruh dan tani yang bersenjata
@  Adanya isu “Dewan Jenderal” yang akan kudeta berdasarkan dokumen Gilchrist
2)      Alasan TNI AD yang menjadi sasaran yaitu:
@  Adanya Dwi fungsi ABRI atas saran Jend. Nasution, membuat TNI AD menduduki banyak jabatan politik
@  Operasi pembebasan Irian Barat banyak didukung TNI AD, karena pemimpin operasinya dari TNI AD
@  Nasionalisasi perusahaan Belanda banyak yang jatuh ke tangan TNI AD sehingga secara ekonomi kuat
@  TNI AD sering menentang kebijakan PKI
3)      Faktor pendukung PKI
@  Merupakan partai empat besar nasional dan dua besar di Jawa
@  Ajaran Nasakom banyak menguntungkan PKI
@  Dwikora yang dikumandangkan Soekarno banyak didukung PKI sehingga rakyat berpikir bahwa PKI pendukung Soekarno
4)      Pemberontakan dan Penumpasan
@  Pemberontakan dilakukan dengan penculikan/pembunuhan terhadap enam perwira tinggi AD dan satu perwira pertama AD, serta jatuh korban pula seorang polisi. Semuanya ada di Jakarta, sedang di Yogyakarta ada dua korban dari TNI AD.
@  Penumpasan dipimpin oleh Mayjend Soeharto selaku Pangkostrad dibantu Kol Sarwo Edhie Wibowo selaku Komandan RPKAD (sekarang Kopassus).
@  Tokoh PKI
@  Non Militer
DN Aidit (ketua CC PKI)

Syam Kamaruzaman (politbiro PKI)
Nyoto
Pono
@  Militer
Letkol Untung Sutopo
Kolonel Latief
Lettu Dul Arief
Marsda Oemar Dani
Ajun Polisi Anwas
b.1.2. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

TNI dan Polri disatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang terdiri atas 4 angkatan yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian. Masing-masing angkatan dipimpin oleh Menteri Panglima Angkatanyang kedudukannya langsung berada di bawah presiden. ABRI menjadi salah satu golongan fungsional dan kekuatan sosial politik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kondisi sosial budaya

1. Larangan pedagang asing di luar ibukota daerah Dalam bidang sosial, pada masa Demokrasi Terpimpin pernah terjadi konflik antar pedagan...